Sudah Pisah, TNI-Polri Tetap tak Berubah

Sudah Pisah, TNI-Polri Tetap tak Berubah
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Kriminolog dari Universitas Indonesia Adrianus Meliala. FOTO: Ade Sinuaji / JPNN

Sempat beredar informasi bahwa konflik TNI- Polri ini terjadi karena kecemburuan sosial  TNI pada Polri yang lebih sejahtera. Bagaimana pandangan Anda?

Faktor penyebabnya sebenarnya ada tiga, ada yang berada pada level antecedent (peristiwa awal), level predisposisi dan level trigger (pemicu). Trigger itu yang tadi saya sebut sebagai hal pemicu yang ecek-ecek lah. Gara-gara saling senggol atau mengejek satu dengan yang lain.

Nah saya menduga, yang menjadi awal  (antecedent) dalam hal ini adalah karena perasaan in group dan out group. Mereka berpikir, dulu mereka adalah adik kita, sekarang tidak. Dulu kita semua adalah kami. Sekarang yangterjadi adalah kami dan mereka.

Persepsi itu terjadi pada dua-duanya, pada polisi begitu, TNI juga begitu.  Karena ada eksklusivitas ini lah satu dengan yang lain menganggap pihak yang lain, lebih rendah. Selalu begitu. Itu sudah jadi hukum alam. Untuk predisposisi saya setuju kalau soal adanya kecemburuan sosial. Didukung juga dengan level triggernya dengan masalah sepele itu.

PERISTIWA penyerangan dan pembakaran yang dilakukan puluhan personil TNI Batalyon Armed 15 Ogan Komering Ulu (OKU) ke Mapolres dan Mapolsek Polres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News