Sudah Pisah, TNI-Polri Tetap tak Berubah

Sudah Pisah, TNI-Polri Tetap tak Berubah
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Kriminolog dari Universitas Indonesia Adrianus Meliala. FOTO: Ade Sinuaji / JPNN

Pada umumnya, kecemburuan sosial seperti apa yang anda lihat terjadi di antara TNI-Polri? Dana kesejahteraan yang lebih besar, atau fasilitas yang didapat?

Soal kecemburuan sosial itu juga bias sebenarnya. Makanya saya juga merasa bahwa wacana itu tidak terlalu penting diikuti karena bias. Untuk contoh, misalnya, kalau kita bicara remunerasi untuk TNI-Polri.

TNI sekarang menerima remunerasi 60 persenan, dari 100 persen untuk salah satu pangkat. Sementara untuk pangkat yang sama Polri hanya terima 15 persenan. Nah ini kan sebenarnya menguntungkan TNI. Tapi itu kan enggak pernah dilihat sebagai hal yang menguntungkan TNI.

Yang dilihat adalah, tuh polri mainannya, tuh lihat Polri tuh, lebih kaya. Padahal coba lihat dulu remunirasinya. Tidak perlu ada kecemburuan. Jadi ada bias sebenarnya yang berawal dari in group dan out group tadi. Lagi-lagi bisa dilihat karena eksklusivitas.

PERISTIWA penyerangan dan pembakaran yang dilakukan puluhan personil TNI Batalyon Armed 15 Ogan Komering Ulu (OKU) ke Mapolres dan Mapolsek Polres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News