Sudah Pisah, TNI-Polri Tetap tak Berubah

Sudah Pisah, TNI-Polri Tetap tak Berubah
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Kriminolog dari Universitas Indonesia Adrianus Meliala. FOTO: Ade Sinuaji / JPNN

Kembali pada konteks  peristiwa OKU, apa yang harus dilakukan TNI-Polri mengingat adanya kesan saling balas dendam antardua kubu?

Kita mau melihat konteks OKU saja, atau konteks OKU sebagai represntasi masalah nasional. Kalau kita konteks OKU sebagai masalah nasional, maka hal-hal tadi itu harus dibahas. Kalau kita bicara konteks OKU saja, saya kira apa yang diomongkan Kapuspenkum TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Suhardi Alius ya cukup. Damai dan kesepakatan lagi antara petinggi. Itu sudah cukup.

Khususnya dari segi Polri, kemarin saya dengar dari penyataan Pak Suhardi soal underestimate. Kalau kita kembali pada kasusnya, Januari lalu ada insiden penembakan anggota Polri terhadap oknum TNI. Setelah itu sudah ada upaya-upaya pihak TNI-Polri untuk mengadakan rekonsiliasi. Lalu setelah itu dianggap sudah selesai dan tenang.

Polri merasa demikian, sudah tenang. Sehingga kedatangan rombongan tentara ke Polres OKU kemarin juga disambut polisi  dengan pertanyaan ada apa ini? Karena polisi merasa sudah tidak ada masalah apa-apa. Itulah yang disebut underestimate. Dikiranya sudah tenang ternyata di bawah sana ternyata masih bergejolak.

PERISTIWA penyerangan dan pembakaran yang dilakukan puluhan personil TNI Batalyon Armed 15 Ogan Komering Ulu (OKU) ke Mapolres dan Mapolsek Polres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News