Sudah Ratusan Ayam Mati Mendadak
Dinas Peternakan Temukan Virus AI
Selasa, 09 Februari 2010 – 07:18 WIB
Sementara, Slamet Saripah (40) dalam sepekan ini telah kehilang 40 ekor ayam akibat mati mendadak. Dikatakannya, sebelum mati, ayam peliharaannya tersebut tidak mau makan serta mengeluarkan cairan bening dari paruhnya. ’’Cepat sekali. Pagi ketahuan tidak mau makan, siangnya ditemukan sudah mati," kata Saripah. Selain di Dukuh Kali Jeruk, warga yang tinggal di Dukuh Padanama juga mengalami hal yang sama.
Baca Juga:
Andang (28), warga sekitar mengatakan, ayam peliharaanya sebanyak 47 ekor mati mendadak dalam waktu yang hampir bersamaan. ’’Ada 7 indukan dan 40 bakalan yang mati mendadak, belum lagi anakan yang tidak sempat saya hitung," ungkapnya.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Brebes drh Jhoni Murahman menjelaskan, meski Dinas Peternakan Pemkab Brebes melalui tim Partizipien Desease Survalence and Respect (PDSR) telah melakukan pengetesan melalui rapid test dan menyatakan, terdapat ayam-ayam yang positif mati karena AI (avian influenza) atau flu burung. Namun, warga justru memanfaatkan ayam-ayam yang sakit untuk dikonsumsi. Dengan cara, segera menyembelih ayam setelah mengetahui ayam tersebut sakit.
Jhoni Murahman mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang diakukan timnya menyatakan bahwa terdapat ayam-ayam yang positif terkena virus AI. Untuk itu, pihaknya masih terus berupaya mengendalikan penyebaran virus di antaranya, dengan menghentikan lalulintas ternak dari daerah terinfeksi maupun yang datang dari luar.’’Selain itu, kita juga lakukan pengandangan ayam, penyemprotan lokasi kandang dan akan dilanjutkan dengan penyuluhan kepada warga masyarakat. Tim dari kita sekarang ada di sana," jelasnya.
SIRAMPOG - Setiap harinya rata-rata dua hingga tiga ayam mati mendadak. Dibilang mendadak, karena pagi hari ayam diketahui tidak mau makan, siangnya
BERITA TERKAIT
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani