Sudah Saatnya Figur AL dan AU Jadi Panglima TNI

Sementara itu, pengamat militer dan intelijen Connie Rahakundini Bakrie juga membenarkan pentingnya rotasi jabatan panglima TNI.
Menurut dia, rotasi matra ke AL maupun AU sangat penting bagi agenda pemerintahan Joko Widod-Jusuf Kalla membangun poros maritim.
“Sudah tiga tahun Presiden Jokowi memerintah. Namun, pimpinan tertinggi Mabes TNI Panglima Gatot Nurmantyo menghilangkan momentum untuk memperkuat kapabilitas dan kapasitas pertahanan Indonesia,” kata Connie.
Sebagai panglima TNI, imbuh Connie, Gatot seharusnya bisa menghadirkan skema pertahanan yang visioner yang sejalan dengan Nawacita Jokowi mewujudkan poros maritim.
“Seharusnya visi Poros Maritim Dunia dapat melahirkan sebuah roadmap pertahanan yang outward looking dengan strategi pembangunan TNI AL pada konsep Green and Blue Water Navy dan diikuti dengan payung udara dari TNI AU, serta Rapid Troops dari TNI AD,” papar Connie.
Karena itu, Connie berharap Jokowi dapat menyodorkan nama prajurit maupun perwira TNI dari AL maupun AL ke DPR untuk menggantikan posisi Gatot.
“Presiden Jokowi agar berani melakukan lompatan besar pada momentum pergantian panglima TNI sebagaimana yang dilakukan pada tubuh Polri. Indonesia membutuhkan pertahanan yang berorientasi pada Poros Maritim Dunia,” ujar Connie.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan, Jokowi belum memberikan nama-nama calon pengganti Gatot.
Direktur Imparsial Al Araf angkat bicara mengenai rotasi matra di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
- UI Tidak Undang TNI Hadir ke Acara Mahasiswa di Pusgiwa
- GM FKPPI Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
- Diskusi UU TNI di Kampus, Pangdam I/BB: Kami Terbuka terhadap Kritik
- Bea Cukai dan TNI Memperkuat Sinergi Pengawasan yang Solid di Yogyakarta dan Nunukan
- Perkuat Sinergisitas, Panglima TNI Terima Kunjungan Ketua BPK RI
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia