Sudah Saatnya Siapkan Rencana Kontingensi Andai Kim Jong Un Meninggal Dunia
jpnn.com, WASHINGTON - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memicu spekulasi perihal kondisi kesehatannya saat ini yang misterius. Amerika Serikat (AS) yang menjadi seteru negeri komunis itu pun telah menyiapkan rencana kontingensi jika Jong Un ternyata sudah meninggal dunia.
Spekulasi yang beredar di kalangan intelijen menyebut kondisi kesehatan tokoh kelahiran 8 Januari 1984 itu memburuk. Namun, AS tetap harus berhati-hati menyikapi informasi yang menyebut kesehatan Jong Un memburuk setelah menjalani prosedur kardiovaskular itu.
Rencana kontingensi itu mencakup kemungkinan krisis kemanusiaan berskala besar seperti kelaparan di Korut yang terkenal tertutup. Kepada Fox News, seorang pejabat intelijen AS menggambarkan skenario andai krisis kemanusiaan itu memicu eksodus besar-besaran warga Korut ke Tiongkok.
Sebagai negara tetangga, Tiongkok akan punya peran penting dalam mengelola situasi di Korea Utara jika memang benar Jong Un sudah tiada. Namun, media Daily NK yang dikelola para pelarian dari Korut di Korea Selatan (Korsel) menyebut Jong Un sedang dalam penyembuhan sejak 12 April lalu.
CNN melaporkan kondisi kesehatan Jong Un memburuk akibat obesitas dan terlalu banyak pekerjaan. Cucu pendiri Korut Kim Il-sung itu juga dikenal sebagai perokok berat.
Walakin, Korea Selatan tidak melihat adanya tanda-tanda yang menunjukkan Jong Un sakit. Kang Min-seok selaku juru bicara Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan bahwa tak ada kejanggalan yang terlihat di Korut.
“Tak ada yang bisa kami konfrmasikan sehubungan dengan dugaan tentang masalah kesehatan Pemimpin Kim,” ujar Kang.
Seorang pejabat senior kepresidenan Korsel juga mengisyaratkan kondisi di Korut masih biasa. “Partai Buruh Korea, militer dan kabinet tidak memperlihatkan gerakan-gerakan khusus seperti peringatan darurat,” katanya.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memicu spekulasi perihal kondisinya saat ini yang misterius, bahkan dikabarkan meninggal dunia.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Lepas 429 PMI ke Korsel, Kepala BP2MI: Saya Titip Jaga Negara Ini
- Kembangkan Konten Kreatif, Adhya Group Gandeng Perusahaan Korsel
- Timur Tengah Makin Mengerikan, Presiden Korsel Perintahkan Pengerahan Pesawat Militer
- Dokter Indonesia Pelajari Teknologi Bedah Tulang Belakang Minimal Invasif di Korsel
- Korsel Deteksi Kasus Demam Babi Afrika Kedelapan Tahun Ini