PKS Minta Pemerintah Hentikan Impor Listrik

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta tidak melakukan impor listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di beberapa wilayah.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr. H. Mulyanto M.Eng justru menyarankan pemerintah membangun dan membenahi jalur distribusi listrik ke daerah-daerah terpencil agar pasokan bisa merata.
Menurut Mulyanto, saat ini Indonesia memiliki cukup listrik, bahkan dianggap surplus.
"Seperti diketahui pada tahun 2020 kita mengimpor listrik dari Serawak sebesar 110 MW, kemudian pada tahun 2021 rencananya impor untuk wilayah Kalimantan Barat ini masih akan berlanjut," ujarnya saat menanggapi dokumen revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang saat ini sedang dibahas DPR bersama pemerintah.
Mulyadi menilai, secara nasional surplus listrik tanah air sudah lebih dari 30 persen dan pembangunan pembangkit 35 ribu MW pun terus berlanjut.
Pemerintah diminta melakukan pemerataan listrik berbasis teritorial.
Membangun jaringan listrik yang mampu menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia, yang membuat listrik dapat terkoneksi.
"Sehingga antara wilayah yang surplus dengan wilayah yang kekurangan listrik dapat dijembatani," ujar Mulyanto.
Pemerintah diminta tidak melakukan impor listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di beberapa wilayah. Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr. H. Mulyanto M.Eng justru menyarankan pemerintah membangun dan membenahi jalur distribusi listrik ke daerah-daerah ter
- Jaga Pasokan Listrik Selama Ramadan, PLN IP Hadirkan Daya Listrik 19,5 Gigawatt
- PLN Segera Pulihkan Suplai Listrik yang Terganggu Akibat Banjir di Grobogan
- Berkat Inovasi & Transparansi Komunikasi, PLN Indonesia Power Raih Penghargaan PRIA 2025
- Sidang Korupsi Retrofit, Ahli: Tidak Ada Keterkaitan antara Kerugian Negara dan BUMN
- ENTREV Dorong Pemerataan Persebaran Infrastruktur SPKLU
- DEN: Opsi Impor Perlu Dicanangkan untuk Penuhi Kebutuhan Gas Bumi di Dalam Negeri