Sudah Tak Kuat, Palestina Minta Bantuan DK PBB
Hingga kemarin (26/7), mereka masih tetap salat di pintu-pintu gerbang Haram Al Sharif sebelum pagar besi dan CCTV juga dipereteli.
Itu sesuai dengan seruan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Imam Masjidilaqsa Sheikh Ikrima Sabri.
Abbas menegaskan bahwa Palestina akan tetap membekukan kerja sama dengan Israel jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Sehari sebelum pencopotan, mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni memperingatkan Israel akan gentingnya situasi saat ini.
Israel di ambang perang dengan negara-negara muslim di dunia jika tidak mengubah sikap.
Dengan dukungan dari Jordania dan negara-negara Sunni lainnya, konflik Israel-Palestina bakal berubah menjadi perang antara umat muslim dan Israel.
Israel mau melunak karena mempunyai syarat. Mereka berencana memasang CCTV yang jauh lebih canggih sekitar 6 bulan lagi untuk mengawasi setiap pergerakan di sekitar kompleks yang di dalamnya terdapat Masjidilaqsa dan Dome of the Rock itu.
''Ini adalah masalah kontrol dan kekuasaan,'' ujar Mohammad Abu Al Hommos, aktivis Palestina di Kota Tua Jerusalem.
Bagi Palestina, pagar besi dan penambahan personel keamanan Israel adalah bentuk intimidasi.
- Cegah Salah Sasaran, Gerakan Boikot Harus Disertai Legitimasi Syariat yang Kuat
- Seorang Ibu Tolak Belikan Anak Snack Terafiliasi Israel Viral, Dapat Respons Positif
- GP Ansor Kecam Israel Lakukan Genosida di Levant, Desak PBB Bertindak
- Pertemuan Intelektual Indonesia dengan Presiden Israel Dinilai Meninggalkan Kisruh
- YKMI Apresiasi Liga Arab yang Putuskan Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Israel Bantai Warga Palestina yang Menunggu Bantuan, Indonesia: Apa Ini Belum Cukup?