Sudah Tangkapi Oposisi, Petahana Maladewa Tetap Kalah Telak
jpnn.com, MALE - Calon oposisi, Ibrahim Mohamed Solih menang telak di Pemilu Maladewa 2018 dengan perolehan suara 58,3 persen. Hasil ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Presiden Abdulla Yameen selalu unggul dalam poling-poling sebelum pemilihan.
Presiden Yameen sendiri sudah mengucapkan selamat kepada rivalnya melalui pidato di televisi. Dia mengaku menghormati pilihan rakyat.
India dan Sri Lanka menyatakan menyambut kemenangan calon dari oposisi itu. Kementerian Luar Negeri Maladewa juga mengakui kemenangan Solih di tengah tekanan internasional yang mendesak Yameen untuk menyerah.
Dalam pidatonya, Solih menggambarkan kemenangan itu sebagai momen kebahagiaan, harapan, dan sejarah. "Saya meminta Yameen untuk menghormati kehendak rakyat dan mewujudkan peralihan kekuasaan yang damai dan lancar," katanya.
"Pesan (pemilu)nya tegas dan jelas. Warga ingin keadilan dan stabilitas dan kami akan memastikan akuntabilitas," tambah dia lagi.
Kemenangan oposisi tambah spesial lantaran sebelum pemilu Abdulla Yameen gencar melakukan aksi pembersihan lawan politik. Dia telah memenjarakan banyak pesaing, termasuk saudara tirinya sendiri Maumoon Abdul Gayoom.
Sebagai kandidat oposisi, Ibrahim Mohamed Solih menggalang kampanye dengan platform anti-korupsi dan terus menerus memperingatkan ancaman kecurangan oleh para pendukung kubu presiden.
Lebih dari seperempat juta dari sekitar 400.000 penduduk Maladewa berhak memilih. Beberapa pemilih menyatakan mereka memberikan suara kepada calon oposisi karena ingin melihat perubahan.
Calon oposisi, Ibrahim Mohamed Solih menang telak dari petahana Abdulla Yameen di Pemilu Maladewa 2018 dengan perolehan suara 58,3 persen.
- Kubu Oposisi Israel Dukung Negara Palestina Merdeka dengan Syarat
- Koalisi Terbentuk, Oposisi Selangkah Lagi Kuasai Thailand
- Junta Myanmar Eksekusi Oposisi, Begini Sikap ASEAN
- Oposisi Sudah Jinak, Pemerintah Malaysia Bisa Semaunya di Parlemen
- Grab Hengkang ke Singapura, Oposisi Murka
- 5 Hasil Rakernas PKS: Dari NKRI sampai Penguatan Oposisi