Sudah Tiga Bulan Warga Hidup dalam Sesak Napas
jpnn.com - KETAPANG - sudah lebih tiga bulan warga Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, hidup dalam sesak napas akibat asap kebakaran hutan dan lahan. Suasana mencekam terasa sejak pagi hingga malam karena kabut asap yang menghadang jarak pandang. Tinggal 50-100 meter saja.
“Mata pedas napas sesak walaupun kita pakai masker. Apalagi berkendara, naik motor lampu harus terus dihidupkan kalau tak ingin tabrakan,” tutur Jerry, 38, warga yang merasa kepayahan terutama untuk melindungi keluarganya dari bencana asap tak berujung ini.
“Jangankan keluar rumah, dalam rumah pun asap sudah menghimpit hidup kita. Tak taulah bagaimana pemerintah melindungi kesehatan dan keselamatan warganegaranya,” tambahnya jengkel.
Hendra, 25, mengaku sangat tertekan hidup dalam asap. Bukan lagi resah, kabut asap yang semakin tebal dan sudah sangat mengganggu aktivitas warga di luar rumah tak mampu diatasi otoritas pemerintah yang ada. "Saat ini asap tebal sudah sangat berbahaya bagi kesehatan terutama anak-anak dan manula, juga sangat mengganggu aktivitas warga," kata warga Ketapang itu.
Tak hanya di darat, para nelayan seantero kabupaten di pesisir selatan Kalbar juga sangat terganggu. Banyak nelayan yang tidak melaut akibat kabut tebal sudah merata di laut. "Ini makin menghimpit pendapatan nelayan yang makin payah," katanya.
Bagi para ibu rumah tangga kesulitan sekian bulan ini sudah sangat mengganggu. Biasanya pagi hari sudah belanja kepasar, harus siang hari belanja untuk keperluan hidup. "Kalau pagi kabut tebal, siang agak berkurang asapnya," katanya.
Tapi yang ditakutkannya adalah kondisi putranya berusia empat tahun terkena ISPA. “Kalau kondisi asap seperti ini terus kita jadi khawatir dan terus waswas," ungkap Mirna yang menuturkan sempat turun hujan di Ketapang namun hanya rintik-rintik yang malah semakin menambah kabut asap.
"Kami berharap kabut asap segera berakhir agar aktvitas warga Ketapang kembali pulih,” katanya. (Jay/Fik/Sya/sam/jpnn)
KETAPANG - sudah lebih tiga bulan warga Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, hidup dalam sesak napas akibat asap kebakaran hutan dan lahan. Suasana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi