Sudah Tinggal Setengah Abad Lebih di Australia, Boru Munthe Ini Tetap Pegang Paspor RI
Perempuan yang juga aktif dalam kegiatan masyarakat Indonesia di Sydney ini mengatakan ia sedang fokus mencari dana bagi pembangunan sekolah di lembah gunung di karekan Nduku di Sumba Barat.
Kebanggaan diri sebagai orang Indonesia
Photo: Pra Kromodimoeljo bersama istri Lorraine Rae dalam salah satu kunjungan ke Indonesia. (Foto: Sotya Dewati)
Pra Kromodimoeljo sudah enam puluh tahun tinggal di Australia, lebih lama daripada Tiur.
Pria yang bermukim di Melbourne ini tiba sebagai mahasiswa saat ia berusia 17 tahun pada tahun 1960 untuk menempuh pendidikan di RMIT Melbourne, sampai akhirnya menikah dengan warga Australia Lorraine Rae di tahun 1965 dan menetap di Australia.
Sepanjang hidupnya di Australia, Pra sempat berpikir untuk pindah kewarganegaraan, ketika Australia memberlakukan kebijakan White Australia Policy, dimana Australia hanya menerima imigran kulit putih dari Eropa di tahun 1970-an.
Namun, setelah mempertimbangkan latar belakang pengalaman diri dan keluarganya, dia memutuskan tetap menjadi WNI.
"Alasan utama adalah alasan psikologis, harga diri. Sampai sekarang saya tidak pernah mengalami masalah sebagai pemegang paspor Indonesia," kata Pra.
Ia malah merasa memiliki keuntungan sebagai orang Indonesia karena melihat perkembangan ekonomi Indonesia sebagai negara terbesar keempat di dunia.
Di saat banyak orang ingin pindah kewarganegaraan tanpa banyak pertimbangan, ada pula yang memilih mempertahankan kewarganegaraannya meski sudah bertahun-tahun tinggal di luar negaranya
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat