Sudah ya Nak, Banyak Temanmu Nanti di Sana
Sementara itu, evakuasi Regina berawal dari sosialisasi yang dilakukan Taman Nasional Kutai (TNK). Mereka menerima aduan bahwa ada warga yang memelihara orang utan.
“Setelah kami cek, lokasinya ternyata berada di luar TNK. Jadi kami koordinasikan dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam),” kata Kepala TNK Nur Patria.
Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Kaltim Tarsis Krisdianto mengungkapkan, Regina nantinya diberikan ke pusat rehabilitasi orang utan. Mengingat, pihaknya tidak memiliki fasilitas maupun keahlian.
“Mereka (pusat rehabilitasi orangutan) juga yang berhak menerima orang utan hasil penyitaan dari masyarakat,” tuturnya.
Rehabilitasi diperlukan agar orang utan itu bisa menyesuaikan diri. Mengingat sejak bayi mamalia itu hidup jinak. (rom/k8)
Regina, orang utan yang sudah bertahun- tahun hidup bersama warga itu akhirnya diambil BKSDA untuk dikembalikan ke habitatnya.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Hadiri Acara Prapelepasliaran Orang Utan, Menhut: Jadi Ajang Evaluasi Kinerja
- Harimau Sumatra Berkeliaran di Ladang Warga, BKSDA Aceh Turunkan Tim
- BKSDA Resort Sampit Amankan Buaya Muara yang Berkeliaran di Sungai Mentawa
- HUT ke-47 Tahun, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Rp15,3 Miliar untuk Warga Bontang
- Buaya Muara 2,5 Meter di Pulau Hanaut Dievakuasi BKSDA Sampit
- Kaltim Prima Coal Berkomitmen Jaga Keberlanjutan Hunian Orang Utan