Sudahkah Indonesia Memiliki Sistem Pelacakan Kontak COVID-19 yang Benar?

"Jadi ya inisiatif pribadi saja, saya hubungi mereka satu-satu untuk memberitahu hasil tes saya supaya mereka waspada dan kalau memungkinkan bisa tes juga," tutur Ari

Angka tes harus diikuti rasio lacak isolasi
Apa yang dialami Yohanes Ari, berbeda dari yang disampaikan oleh wakil ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center, dr Corona Rintawan dalam seminar yang digelar Kawal COVID-19 pekan lalu.
Menurut dr Corona, pada saat kasus terdiagnosa, secara prosedur akan ditanyakan orang tersebut bertemu siapa, pergi ke mana saja, dan apakah kontak dengan orang yang positif corona.
"Tapi cukup banyak yang bilang tidak ingat, sehingga tracing sulit dilakukan," jelasnya.
"Ada juga yang mengatakan tidak ke mana-mana. Tapi orang serumahnya, seperti anak atau cucu, berpergian dan bisa jadi membawa virusnya ke rumah. Ini perlu jadi perhatian, bahwa orang-orang tanpa gejala bisa menulari mereka yang di rumah saja," kata dr Corona.

Menurut koordinator data Kawal COVID-19, Ronald Bessie, pengalaman yang berbeda ini bisa saja terjadi terutama antara rumah sakit atau laboratorium swasta dan rumah sakit atau puskesmas milik pemerintah.
Mendeteksi dini penularan serta pelacakan kontak setelah seseorang dinyatakan positif tertular virus corona menjadi bagian penting dalam menangani pandemi COVID-19
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia