Sudirman Minta Para Elite Temukan Kembali Kepatutan Mereka
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Institut Harkat Bangsa Sudirman Said menyesalkan ulah para pejabat tinggi negara yang kerap membuat gaduh dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya.
Terbaru, dan sedang hangat-hangatnya, pernyataan kontroversial Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tentang azan.
Sudirman menyebut, dirinya sepakat dengan pengaturan pengeras suara, baik volume maupun lamanya pengeras suara, di masjid atau mushola-mushola.
Karena di kota-kota memang pemukiman makin padat dan penghuni semakin beragam agama dan keyakinan. Pengaturan ini juga sedang dikelola oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Hanya, mengatur kehidupan beragama harus dengan kebijaksanaan yang tinggi, sebaiknya menghindari diksi yang memancing emosi, atau yang merendahkan," ujar Sudirman, Kamis (24/2).
Kini, kata mantan Menteri ESDM itu, publik dihadapkan pada kenyataan bahwa pemimpin kementerian yang seharusnya menjaga kerukunan dan kedamaian, malah menyulut kontroversi yang tidak perlu.
Seharusnya, para pejabat publik belajar dari almarhum Frans Seda, seorang tokoh bangsa yang lama sekali menjadi pelayan publik dalam jabatan yang tinggi.
"Kata Pak Frans Seda, menteri atau pejabat tinggi negara itu punya tiga peran. Satu pembantu Presiden. Dua pemimpin sektor/institusi yang dipimpinnya, dan tiga, tokoh masyarakat," ungkapnya.
Ketua Institut Harkat Bangsa Sudirman Said menyesalkan ulah para pejabat tinggi negara yang kerap membuat gaduh dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya
- Lalu Ahmad Zaini Persilakan Pejabat yang Tak Mampu Bekerja Maksimal Mengundurkan Diri
- Kasum TNI Pimpin Sertijab Pejabat Strategis TNI Termasuk Danjen Akademi TNI
- Panglima TNI Memutasikan 52 Perwira TNI, Berikut Daftar Namanya
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Prabowo Ingatkan Semua Bawahan: Bersihkan Diri sebelum Dibersihkan
- Setelah Melantik 55 Pejabat Kemenhut, Raja Juli Singgung Upaya Menjaga Alam