Sudirman Minta Para Elite Temukan Kembali Kepatutan Mereka
Sudirman mengingatkan, perputaran kepemimpinan nasional sudah diatur konstitusi. Tanggal pemilu, juga sudah ditetapkan berdasarkan konstitusi dan undang-undang yang mengaturnya.
"Kok tiba-tiba ada wacana mengajak Pemilu dimundurkan. Tidak ada perang, tidak ada kedaruratan, suasana kehidupan berjalan normal, bahkan Pandemi Covid-19 semakin dapat dikendalikan, kok tiba tiba mengajak menunda Pemilu?" tanya Sudirman.
"Apa mereka tidak sadar bahwa yang diucapkan adalah ajakan melanggar konstitusi secara kolektif. Apakah mereka mau menanggung dosa sejarah kolektif, hanya karena ingin memanjang-manjangkan masa menjabat?" sambungnya.
Ditegaskannya, negeri ini punya rakyat, bukan milik pribadi. Jika mau membuat aturan semaunya yang sesuai dengan selera pribadi, Sudirman menyarankan para pimpinan parpol dan menteri tersebut untuk membentuk perusahaan privat. Bukan masuk ke lembaga-lembaga publik.
"Kalau masuk ke lembaga publik sudah jelas harus mengikuti aturan konstitusi dan perundang-undangan," tegasnya.
Sudirman menilai perlu ada kesadaran bersama untuk saling mengingatkan. Elite politik harus ingat nasihat Ronggowarsito, harus 'eling lan waspada', jangan semua melu edan.
Sebab semujur-mujurnya orang yang tergila-gila segalanya, lebih terjaga orang yang senantiasa ingat dan menjaga kepatutan.
Sudirman mengingatkan, jabatan itu sementara. Umur, ada batasnya. Pejabat juga harus ingat, yang sedang diurus itu urusan rakyat semesta, bukan mengurus pribadi dan anggota keluarga.
Ketua Institut Harkat Bangsa Sudirman Said menyesalkan ulah para pejabat tinggi negara yang kerap membuat gaduh dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya
- Kontroversi Kim Sae Ron, Jumpa Fan Kim Soo Hyun di Taiwan Mendadak Batal
- Sahroni Usul KPK Buat Aturan Penahanan Gaji-Promosi Jabatan Bagi Pejabat Tak Lapor LHKPN
- Lalu Ahmad Zaini Persilakan Pejabat yang Tak Mampu Bekerja Maksimal Mengundurkan Diri
- Kasum TNI Pimpin Sertijab Pejabat Strategis TNI Termasuk Danjen Akademi TNI
- Panglima TNI Memutasikan 52 Perwira TNI, Berikut Daftar Namanya
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri