Sufmi Dasco Diserang Fitnah, Gemura Sebut Itu Merusak Reputasi Pribadi dan Akademis

Sufmi Dasco Diserang Fitnah, Gemura Sebut Itu Merusak Reputasi Pribadi dan Akademis
Gemura menanggapi pemberitaan media nasional yang mempertanyakan keabsahan gelar guru besar yang dimiliki Sufmi Dasco Ahmad dari Universitas Pakuan Bogor. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) Denni Wahyudi menanggapi pemberitaan media nasional yang mempertanyakan keabsahan gelar guru besar yang dimiliki Sufmi Dasco Ahmad dari Universitas Pakuan Bogor.

Menurutnya, pemberitaan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar dan cenderung merusak reputasi pribadi serta integritas akademis Sufmi Dasco Ahmad.

"Ini adalah bentuk fitnah yang tidak hanya menyerang individu, tetapi juga merusak kredibilitas Universitas Pakuan sebagai institusi pendidikan yang memberikan gelar tersebut. Kami mengecam tindakan ini dan menuntut permintaan maaf secara terbuka dari pihak Tempo," tegas Denni.

Denni menambahkan bahwa proses pemberian gelar guru besar kepada Sufmi Dasco Ahmad telah melalui tahapan yang sesuai dengan prosedur dan standar akademis yang berlaku.

"Gelar guru besar yang diterima oleh Sufmi Dasco Ahmad dari Universitas Pakuan merupakan hasil dari kontribusi nyata dan dedikasi beliau dalam bidang keilmuan. Kami memiliki bukti dan dokumentasi lengkap yang mendukung keabsahan gelar tersebut," ujarnya.

Denni juga menyoroti pentingnya menjaga etika jurnalistik dalam menyampaikan informasi kepada publik, terutama melalui platform media sosial seperti YouTube.

"Media memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kebenaran dan integritas informasi. Fitnah seperti ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap media itu sendiri," tambahnya.

Lebih lanjut, Denni mengajak semua pihak untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Gemura menanggapi pemberitaan media nasional yang mempertanyakan keabsahan gelar guru besar yang dimiliki Sufmi Dasco Ahmad dari Universitas Pakuan Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News