Sugali

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sugali
Presiden Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Anda yang cukup senior pasti ingat kepada ‘’Sugali’’, atau setidaknya mengenal sebutan ‘’Gali’’. Kedua-duanya sangat populer pada 1980-an.

Gali adalah sebutan untuk preman, sedangkan Sugali adalah judul lagu yang dipopulerkan oleh Iwan Fals ketika itu.

Sugali adalah lagu tentang seorang lelaki yang sering keluar masuk bui, jadi buronan polisi. Sugali menjadi preman jalanan yang ditakuti orang karena tidak segan menyiksa dan membunuh. Setiap hari pekerjaannya merampok dan menodong, kemudian mabuk di lokalisasi pelacuran.

Sugali kebal peluru dan tidak mempan ditebas senjata. Dar der dor suara senapan, Sugali anggap suara petasan, tetap asyik berjoget sambil mabuk dan ditemani pelacur sampai pagi. Begitu Iwan Fals menggambarkan sosok Sugali.

Namun, akhirnya Sugali sang bromocorah sampai juga pada ajalnya. Nasib nahas pada hari ‘’pengapesan’’ membuat ilmu kebalnya luntur. Butiran peluru menembus dadanya pada malam nahas itu. Sugali ambruk meregang nyawa diterjang puluhan timah panas.

Kisah Sugali adalah perburuan terhadap preman dan bramacorah pada era 1980 sampai 1984. Sugali adalah ‘’Gali’’ atau gabungan anak liar, sebutan preman waktu itu.

Mereka ditenggarai sebagai pengacau keamanan dalam masyarakat. Para gali beroperasi secara perorangan dan berkelompok, melakukan kejahatan kriminal terorganisasi atau organized crime.

Presiden Soeharto menjadi galau oleh ulah para gali. Operasi pengamanan standar yang dilakukan oleh polisi tidak membuat para gali jera. Malah sebaliknya, para polisi ketika itu lebih memilih jalan aman dan bersahabat dengan kelompok gali.

Kisah Sugali adalah perburuan terhadap preman dan bramacorah pada era 1980 sampai 1984.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News