Sugianto Tandio, Pelopor Kantong Plastik Ramah Lingkungan
Manfaatkan Tepung Ketela, Siap Masuk Pasar Tradisional
Kamis, 17 Maret 2011 – 07:27 WIB
Berbekal kekhawatiran tersebut, dia lantas mengamati kondisi lingkungan di sekitar. Sekitar sepuluh tahun lalu, dia lalu mengelilingi aliran Sungai Citarum. Mata Sugianto terbelalak saat itu ketika melihat sebagian permukaan sungai tertutup sampah plastik. Bahkan, sampah tersebut terus terbawa aliran sungai hingga ke laut lepas.
Tidak betah dengan suara deru mesin, Sugianto lantas mengajak berbincang di ruang kerjanya. Dia lantas menjelaskan, sejatinya kantong plastik itu merupakan benda organik. Menurut pria 47 tahun tersebut, plastik merupakan turunan dari minyak, sedangkan minyak terbuat dari plankton. "Jika dirunut, plastik itu kan barang organik," jelasnya.
Apa pun bentuknya, Sugianto menyebut kantong plastik itu musuh lingkungan. Dia menjelaskan, massa molekul yang terkandung dalam plastik cukup tinggi. Kandungannya mencapai 5,5 juta molekul dalam 1 gram-sentimeter kubik.
Nah, tingginya massa molekul yang terkandung dalam plastik tersebut membuat plastik cukup kuat. Plastik yang menjadi sampah dan dibuang di tempat pembuangan sampah tidak bisa langsung dihancurkan oleh mikroba. "Mikroba tidak kuat memakan plastik," katanya.
Penemuan teknologi pembuatan kantong plastik seratus tahun silam konon merupakan terobosan. Namun, 50 tahun kemudian, muncul kesadaran bahwa kantong
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408