Sugianto Tandio, Pelopor Kantong Plastik Ramah Lingkungan
Manfaatkan Tepung Ketela, Siap Masuk Pasar Tradisional
Kamis, 17 Maret 2011 – 07:27 WIB
Dengan penambahan bahan tersebut, dia mengklaim proses oksidasi pada kantong plastik bisa dipercepat. Dengan demikian, mikroba bisa semakin cepat menghancurkan sampah kantong plastik.
Setelah ditambah bahan aditif tersebut, kantong plastik yang semula baru terurai setelah seribu tahunan bisa dipercepat hanya dalam kurun dua tahun. Bahkan, pada kondisi tertentu, misalnya di atas genting, kantong plastik dengan sistem Oxium bisa semakin cepat terurai. "Dua tahun itu dalam kondisi umum. Pada kondisi tertentu bisa lebih cepat," ujarnya.
Pengembangan selanjutnya adalah teknologi Ecoplas. Dalam teknologi itu, Sugianto mencampur bahan pembuat bijih plastik dengan tepung ketela pohon. Dalam persentase tertentu, kantong plastik yang berbahan ketela pohon itu bisa hancur hanya dalam waktu sekitar dua bulan.
Dia menyatakan, pembuatan kantong plastik dengan bahan tepung ketela itu bisa berdampak sosial. Yaitu, di kawasan pedesaan, geliat orang untuk menanam ketela bisa meningkat. Selain itu, bisa membuka lapangan kerja baru. "Selama ini kami belum membuat desa binaan. Kami sebatas membeli secara masal ketika musim panen," ungkapnya. Dia, antara lain, membeli di kawasan Jawa Barat.
Penemuan teknologi pembuatan kantong plastik seratus tahun silam konon merupakan terobosan. Namun, 50 tahun kemudian, muncul kesadaran bahwa kantong
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408