Sugianto Tandio, Pelopor Kantong Plastik Ramah Lingkungan
Manfaatkan Tepung Ketela, Siap Masuk Pasar Tradisional
Kamis, 17 Maret 2011 – 07:27 WIB
Setelah hampir dua tahun dua teknologi itu diperkenalkan, perkembangannya berbeda. Kantong plastik dengan teknologi Oxium lebih laku di pasar lokal. Sementara itu, sebagian besar kantong plastik dengan teknologi Ecoplas diekspor. "Memang ongkos produksi Oxium lebih rendah daripada Ecoplas," katanya.
Sugianto membandingkan, ongkos produksi kantong plastik Oxium dengan konvensional hampir setara. Sementara itu, biaya produksi kantong plastik Ecoplas lebih mahal 20 persen daripada biaya kantong plastik konvensional.
Brand-brand asing yang menggunakan kantong plastik Ecoplas, antara lain, PoloRalphLaurens, Raoul, Nickelodeon Universe, dan Lake Winds. Kantong plastik Ecoplas juga digunakan produk lokal. Misalnya, Grup Ciputra dan Miracle.
Sementara itu, teknologi kantong plastik Oxium dipakai sebagian perusahaan waralaba besar. Di antaranya, Indomaret, Alfamart, dan Hero. Tanda yang bisa dilihat, di kantong plastik dari toko-toko tersebut terdapat logo Oxium yang dilengkapi gambar kantong plastik hancur dalam empat tahap.
Penemuan teknologi pembuatan kantong plastik seratus tahun silam konon merupakan terobosan. Namun, 50 tahun kemudian, muncul kesadaran bahwa kantong
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408