Suguhan Menawan Rockers Sekolahan
Minggu, 22 April 2012 – 18:01 WIB
Di atas stage kemudian hanya tersisa Petrucci dan Rudess memainkan instrumentalia sekitar 5 menit. Keduanya beradu cepat menggapai nada-nada rumit yang tentu saja tetap dalam harmoni dan tanpa cela.
Cahaya meredup hanya diterangi 3 layar berbentuk kubus yang ada tepat di atas drum set Mangini. Histeria penonton kembali terdengar begitu intro lagu "The Spirit Carries On" dimainkan Rudess.
"Where did we come from? why are we here? where do we go when we die?" Suasana makin mengena saat layar kubus tadi menayangkan suasana angkasa berikut awannya. Seolah terbangnya jiwa setelah terlepas dari raga.
Setelah diharu biru lagu metal religius , hits "Breaking all Illusions" akhirnya dimainkan. Selama beberapa saat fokus giant screen ditujukan pada Myung. Gambarnya kembali muncul pada bagian chorus bersama Petrucci.
PROGRESSIVE metal, progressive rock, atau akar musiknya, art rock, memang bukanlah jenis musik instan yang langsung bisa dirasakan "enaknya"
BERITA TERKAIT
- Muhammad Gustidin, Dari Lagu City of Lies ke Bisnis Properti dan Kripto
- Al Ghazali Bicara Adegan Panas dengan Zsazsa Utari di Scandal 3
- Nikita Mirzani Akhirnya Sampaikan Pesan Mengharukan untuk Lolly
- Bank Mandiri Hadirkan Konser Super Diva di Indonesia Arena GBK
- Bersama Lego, Serial Animasi Bluey Hadirkan Set Mainan
- Kebakaran di Los Angeles, Pengumuman Nominasi Oscar 2025 Ditunda