Suhardi Alius Sebut Ada Oknum Polwan Terpapar Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menyebut paham radikalisme menjangkiti beberapa instansi pemerintah.
Selain Badan Usaha Milik Negara (BUMN), paham radikalisme juga sudah masuk ke tubuh instansi Polri.
Suhardi mengungkapkan hal itu setelah menjalin pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (18/11).
"Jangankan BUMN, semuanya ada, kok. Polisi aja ada, kok, Polwan. Saya ngomong sama Polri," kata Suhardi, Senin.
Menurut Suhardi, BNPT melakukan berbagai cara agar paham radikalisme tidak berkembang pesat.
Misalnya, BNPT memberikan ceramah kebangsaan di hadapan 184 pimpinan BUMN. Hal itu dilakukan setelah mendapat restu Menteri BUMN terdahulu, Rini Soemarno.
"Ke depannya kami akan mengoordinasikan semua kementerian dan lembaga untuk sama -sama berbuat dalam rangka mengurangi (radikalisme)," lanjut Suhardi.
BNPT, lanjut dia, juga memetakan instansi yang kemungkinan terpapar paham radikalisme. Dengan pemetaan, BNPT bisa melakukan upaya antisipasi agar paham radikalisme tidak meluas.
BNPT mengungkapkan paham radikalisme tidak hanya masuk di BUMN tetapi juga sudah di internal Polri.
- Final Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa Bersama BNPT, Berikut Nama Pemenang
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi