Suharso dan Amplop Kiai
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Insiden ini membuka spekulasi bahwa kepemimpinan Suharso tidak mengakar, atau kepemimpinannya tidak mendapatkan dukungan dari elite partai maupun akar rumput partai.
Sejak terbentuk dari penggabungan partai-partai berasas Islam di era Orde Baru 1970, partai ini menjadi langganan konflik internal.
Tradisi konflik internal terus berlangsung sampai dengan orde Reformasi.
Sekarang, tradisi itu muncul lagi dan hampir bisa dipastikan bukan konflik internal yang terakhir.
Karena seringnya terjadi perpecahan internal dan tidak ada persatuan, partai ini tidak bisa membangun soliditas di antara para elite dan dengan pendukung di akar rumput.
Partai ini pun diledek sebagai partai yang tidak pernah bersatu dan tidak pernah membangun, meskipun namanya Partai Persatuan Pembangunan.
Di era Orde Baru, partai ini menjadi sasaran pelemahan oleh operasi kekuasaan.
Sebagai partai gabungan partai-partai Islam, PPP menjadi incaran pelemahan karena dianggap sebagai ancaman terhadap rezim Orde Baru.
Hanya dengan satu isu 'amplop kiai’ saja, seorang ketua umum bisa didongkel dengan relatif mudah dan dalam waktu singkat.
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973
- Rusli-Johari Jelaskan Alasan Ingin Bangun Islamic Center & Rumah Tahfiz di Anambas
- PPP DKI Akan Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partai di Pilkada Jakarta
- Ribuan Kader PPP Meriahkan Pelantikan Prabowo-Gibran di Acara Pesta Rakyat