Suharso dan Amplop Kiai
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Partai ini pun menjadi sasaran operasi intelijen dengan menyusupkan agen-agen intelijen ke dalam partai.
Salah satu konflik yang fenomenal adalah kemunculan J. Naro sebagai ketua umum PPP.
Nama ini tidak dikenal sebelumnya. Ia secara tiba-tiba muncul dan kemudian bisa mengambil alih kendali partai.
Orang pun mencurigai ada penyusupan intelijen dalam kemunculannya.
Pada 1979, Naro mendeklarasikan diri sebagai ketua umum dengan dukungan dari pemerintah Orde Baru.
Ia dikenal sebagai mantan jaksa yang kemudian menjadi politikus dengan menjadi anggota Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).
Kemudian, Parmusi melebur ke dalam PPP melalui kebijakan fusi di masa Orde Baru.
Naro dianggap orang misterius. Inisial namanya pun diartikan macam-macam. Ada yang menyebutnya Jailani Naro, ada pula yang menyebutnya John Naro.
Hanya dengan satu isu 'amplop kiai’ saja, seorang ketua umum bisa didongkel dengan relatif mudah dan dalam waktu singkat.
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973
- Rusli-Johari Jelaskan Alasan Ingin Bangun Islamic Center & Rumah Tahfiz di Anambas
- PPP DKI Akan Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partai di Pilkada Jakarta
- Ribuan Kader PPP Meriahkan Pelantikan Prabowo-Gibran di Acara Pesta Rakyat