Suharso dan Amplop Kiai
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Rabu, 07 September 2022 – 20:14 WIB

Suharso Monoarfa. Foto: Ricardo/JPNN.com
Ketika itu PPP mendukung Ahok-Djarot dan berpaling dari Anies-Sandi.
Ahok kalah dan PPP terkena imbasnya.
Massa pendukung PPP yang marah akhirnya melampiaskan kekecewaannya pada Pemilu 2019.
Perolehan suara PPP di DPRD DKI anjlok 90 persen dan kursi PPP amblas dari 10 kursi menjadi 1 kursi.
DKI Jakarta selalu menjadi basis terkuat PPP sejak Orde Baru.
Akan tetapi, gegara salah pilih dukungan dalam pilpres PPP langsung menjadi partai duafa.
Trauma ini terancam terulang pada Pilpres 2024.
Bagaimana pun Anies Baswedan mempunyai dukungan luas di DKI.
Hanya dengan satu isu 'amplop kiai’ saja, seorang ketua umum bisa didongkel dengan relatif mudah dan dalam waktu singkat.
BERITA TERKAIT
- Pesan Mardiono Saat Hadiri Pelantikan Gubernur Papua Pegunungan & Bangka Belitung
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- Cegah Konflik Meluas, Polisi Bersiaga di Universitas Malahayati
- Mardiono Tegaskan Pentingnya Kebersamaan dalam Kegiatan Bukber Kader PPP
- DPC Solo Raya Dorong Mardiono Jadi Ketum PPP 2025-2030, Ini Alasannya
- Tradisi Partai Persatuan Pembangunan Gelar Peringatan Malam Nuzululquran