Suhu Besar

Oleh: Dahlan Iskan

Suhu Besar
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Buddha Mahayana banyak dipengaruhi peradaban Sriwijaya. Dari Palembang agama itu menyebar sampai ke Hui An, kota pelabuhan besar di dekat Quanzhou, Fujian. Leluhur bos Kapal Api, misalnya, dari daerah itu.

Zaman itu Hui An merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Asia Timur. Hubungan Sriwijaya di Palembang dan Hui An di Quanzhou sangat penting. Di Hui An juga berkembang Islam. Sampai sekarang ada dua masjid besar di Quanzhou.

Dari Quanzhou, ujar Suhu Besar, Buddha menyebar ke kota-kota sekitar. Ke seluruh Fujian. Lalu ke Taiwan. Ke Jepang.

Rasanya jurusan sejarah di berbagai universitas perlu mengundang Suhu Besar. Agar pendapatnya itu diuji di kampus akademis.

Suhu Besar menguasai bahasa Inggris, Mandarin, Hokkian, Haka, dan bahasa Sanskerta. Ia mendalami perkembangan agama Buddha sampai ke Amerika. Ke sumber yang masih menggunakan naskah Sanskerta.

Ia pun ke perpustakaan di San Francisco: mencari dokumen sejarah dalam bahasa kuno. Hanya di perpustakaan itulah naskah tersebut didapat.

Kini Suhu Besar masih sering ke San Francisco. Ada beberapa vihara Mahayana di California. Juga ke Taiwan dan Fujian.

Kamis lalu saya diantar sendiri oleh Suhu Besar: keliling Mahavira. Dua jam belum selesai. Entah sudah berapa ribu langkah. Juga naik-turun lewat lift. Ada 4 lift di berbagai sudut Mahavira.

SAYA memanggilnya Suhu Besar. Ketika transit satu malam di Medan Kamis lalu saya mampir ke viharanya: vihara Buddha terbesar di dunia. Di Medan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News