Suhu Laut Kian Panas, Ilmuwan Khawatir
"Daratan cenderung lebih hangat daripada lautan, sehingga bila lautan begitu hangat, kita mulai mengalami suhu yang sangat tinggi dan kekeringan karena lautan menguap dan hujan dengan sendirinya," jelas Dr Bracco.
Dia menjelaskan hal yang sama terjadi di Amerika tengah, dengan suhu lautan di Pasifik timur saat ini 3-5 Celcius di atas normal saat pola iklim El Niño yang terus terjadi.
Kota Phoenix di barat daya Amerika Serikat mengalami rekor suhu tertinggi selama 31 hari di atas 43 Celcius selama bulan Juli.
Di Tiongkok, selama bulan Juli, curah hujan yang memecahkan rekor dipicu oleh Topan Doksuri, menewaskan puluhan orang dan menimbulkan kehancuran saat menerjang ke utara hingga Beijing dan Provinsi Hebei.
Baik Dr Cai maupun Dr Bracco menyebut suhu laut yang menghangat kemungkinan besar berkontribusi dalam peristiwa ini.
'Anestesinya' sudah habis
Para ilmuwan percaya perubahan iklim memainkan peran nyata dalam lonjakan suhu lautan.
Dikatakan, perbedaannya kali ini terkait pendorong iklim alami yang dampaknya tak lagi disamarkan seperti yang terjadi di masa lalu.
Selama beberapa dekade, aktivitas manusia sudah meningkatkan emisi gas rumah kaca yang memerangkap lebih banyak energi matahari, menghangatkan atmosfer, lautan, dan daratan.
Pakar iklim menyebut perisai yang biasanya melindungi Bumi dari efek perubahan iklim selama bertahun-tahun, sudah memudar
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan