Suhu Panas Sengat Wilayah AS, 13 Tewas
Badai Debu Hebat Terjang Arizona
Kamis, 21 Juli 2011 – 10:31 WIB
Sementara itu, suhu udara hingga 107 derajat Fahrenheit diramal terjadi di Phoenix kemarin atau turun dibandingkan 111 derajat pada akhir pekan lalu. Di selatan California, suhu udara sempat mencapai rekor 113 derajat Fahrenheit (45 derajat Celsius) September tahun lalu. Hal itu terutama terjadi di pusat Kota Los Angeles. Kali ini, temperature di sana diperkirakan mencapai level tertinggi pada kisaran 80 derajat Fahrenheit (sekitar 20-an derajat Celsius).
Baca Juga:
Berdasar catatan National Weather Service (NWS), dalam sebulan terakhir, tak kurang dari 1.000 rekor suhu panas terjadi di seantero AS. Di Negara Bagian Oklahoma, misalnya, akibat temperatur udara yang terlalu tinggi, asap di sejumlah jalan raya di kawasan selatan wilayah tersebut seperti meleleh. Sebagian warga dilarikan ke rumah sakit karena dehidrasi.
Selasa (197) waktu setempat, wilayah sepanjang pesisir timur AS mulai merasakan dampak suhu panas ekstrem tersebut. Diramalkan suhu panas itu akan mencapai New York dan Washington D.C. dalam hitungan hari. Karena itu, NWS mengimbau warga ekstra waspada. Sebab, setiap tahun hawa panas merenggut nyawa sedikitnya 162 orang. Lebih mematikan daripada badai, banjir, dan tornado.
Untuk mencegah jatuh korban lebih banyak, pemerintah bakal membangun fasilitas khusus untuk mendinginkan temperatur. Fasilitas yang disebut cooling center itu akan membantu warga yang kurang mampu dan tidak memiliki penyejuk ruangan. Kebetulan, hawa panas kali ini menyelimuti sebagian besar wilayah miskin yang juga tidak menerima cukup aliran listrik.
CHICAGO – Cuaca tidak bersahabat kembali mendera Negeri Paman Sam. Udara panas menyengat menyelimuti sebagian besar wilayah AS dalam sepekan
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan