Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1)
Getah Masih Mengalir, Tanda si Gembul Belum Jauh
Senin, 06 April 2009 – 06:58 WIB

Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1)
Otong menuturkan, selama di hutan mereka bertugas memonitor pergerakan badak di titik transcent tertentu. Tidak seperti di negara maju yang menanamkan elemen sinyal pada tubuh hewan, memonitor pergerakan badak dilakukan dengan manual. Yakni, melihat jejak-jejak yang ditinggalkan hewan itu.
Jenis-jenis jejak beragam. Di antaranya, jejak kaki, kubangan lumpur, bekas gesekan tubuh badak dengan pohon, tinja, dan bekas tumbuhan yang dimakan badak. Petugas harus mampu mengenali kapan badak meninggalkan jejak tersebut.
Ada beberapa tanda yang dianut para pasukan penjaga badak. Kubangan, misalnya. Apabila kubangan badak masih keruh, binatang pemalu itu berarti belum pergi jauh. Tak sampai satu jam. Begitu pula dengan gesekan pada tanaman. Karena kulit badak yang keras, kulit pohon akan terkelupas terkena gesekan binatang tersebut. ''Kalau getah pohon masih mengalir, berarti (badak) masih dekat. Kalau (getah) sudah berhenti, berarti ia sudah jauh,'' kata lelaki yang bertugas di TNUK lebih dari 15 tahun itu.
Tugas pasukan penjaga badak ialah menemukan badak dan memotretnya. Kalau sudah bertemu badak, para petugas akan mampu memprediksi ke mana perginya. Pergerakan badak jadi terus termonitor. Selain itu, para petugas mencatat perkembangan badak dengan mengukur besar jejak tapak kaki badak. Tapak kaki badak di tanah dicetak dengan gips, lantas dibawa ke pos.
Badak jawa (rhinoceros sundaicus) tergolong hewan langka. Jumlahnya kini hanya tersisa kurang lebih 50 ekor di dunia. Karena terancam punah, badak-badak
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu