Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1)
Getah Masih Mengalir, Tanda si Gembul Belum Jauh
Senin, 06 April 2009 – 06:58 WIB
Otong reflek melemparkan tubuhnya ke belakang pohon. Badak menabrak pohon. Setelah itu, Otong tak ingat apa-apa. Yang dia ingat, beberapa anggota timnya sudah mengerubungi. ''Saya tidak tahu. Rupanya, saya sempat pingsan. Saya kemudian meraba celana saya, lho kok basah. Saking takutnya, saya sampai kencing,'' kata lelaki 48 tahun itu, lantas terkekeh.
Otong ingat, saat semua anggota tim mengerubungi, salah seorang anggota tim yang masih muda sempat meledek. ''Waduh, olot (orang tua, Red) ketabrak badak euy.'' Tawa semua anggota tim pun meledak.
Lain lagi kisah Diding, anggota pasukan penjaga badak yang berusia 30-an. Karakter badak, kata dia, memang susah-susah gampang. Kalau dicari, badak seolah sembunyi. Kalau tak dicari, badak nongol sendiri.
Diding pernah 20 hari dalam ekspedisi memonitor badak. Memasuki hari kelima, timnya menemukan jejak-jejak badak yang masih segar. ''Dari jejaknya, kira-kira satu jam lalu dia lewat,'' tutur lelaki berambut cepak itu.
Badak jawa (rhinoceros sundaicus) tergolong hewan langka. Jumlahnya kini hanya tersisa kurang lebih 50 ekor di dunia. Karena terancam punah, badak-badak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408