Suka Duka Pasukan Oranye, Keluar Masuk Got Sudah Biasa
”Kita juga dibekali alat dan kerja itu ekstra hati-hati. Saling mengingatkan satu sama lain antar petugas PPSU. Kalau ditugaskan membersihkan got dan harus masuk got. Tapi kita pasti bilang sama atasan, apakah kita mampu atau tidak masuk kedalam got. Dan harus pakai alat safety atau tidak perlu," ujar Endang.
Dia memastikan, petugas PPSU tidak akan gegabah dalam bertugas. "Jadi kalau tidak bisa masuk ke dalam got yang airnya dalam misalnya, ya jangan dipaksakan. Malah nanti membahayakan jika kita paksakan," terangnya.
Reki menambahkan, biasanya alat yang digunakan untuk bekerja, berupa senter, sarung tangan, sekop, cangkul. "Ya untuk membersihkan selokan yang tersumbat sampah," kata pria yang juga warga Bukit Duri itu.
Reki mengaku dia dan teman-temannya bersyukur. Karena gajian mereka tidak pernah terlambat.
"Dulu kita ada yang kerja serabutan. Kerja bangunan dan paling tidak menjadi petugas PPSU ini mengurangi pengangguran kan," ujarnya.
Mereka bertugas dari jam 07.00-16.00. Jam 12.00 istirahat sampai jam 13.00.
"Kalau banjir juga kita turun tangan membantu Damkar dan petugas Tata Air pasukan biru," tandasnya. (ibl)
Sambil mengangkat tanah berlumpur di selokan tali air, empat Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Bukit Duri, Tebet, Jakarta
Redaktur & Reporter : Adil
- Pramono Teken Pergub Soal Syarat Jadi Petugas PPSU, Ada Kabar Baik Soal Batas Usia
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ
- Damkar DKI Tangani 6.800 Kasus Lainnya di 2024, 4 Kali Lipat Melebihi Kebakaran
- 43 Tahun Sarana Jaya: Mengukir Prestasi dengan Kinerja Positif
- Cegah Hujan Deras, Modifikasi Cuaca di Jakarta Bakal Dipercepat