Suka Duka Petugas Pemungutan Suara Pemilu Amerika Serikat

Hanya Dibayar USD 100 untuk Kerja 16 Jam

Suka Duka Petugas Pemungutan Suara Pemilu Amerika Serikat
BAWA KELUARGA: Seorang warga Distrik Dranesville, McLean, Virginia, menggunakan haknya dalam pemilihan presiden AS, pekan lalu. Foto: Redhi Setiadi for Jawa Pos
"Dengan menjadi anggota PPS, saya bisa bertemu dan melayani orang-orang yang tinggal di lingkungan saya," kata pria warga negara AS keturunan Tiongkok tersebut.

 

Untuk menjadi anggota PPS di AS, tidak ada syarat khusus. Semua warga yang terdaftar dalam pemilu bisa mengajukan diri. Hanya, orang-orang yang bekerja untuk pejabat yang dipilih (elected official) tidak diperbolehkan mendaftar. Misalnya, staf wali kota, staf gubernur, atau staf dewan pendidikan. Namun, pegawai negeri secara umum tidak dilarang.

 

Di TPS yang berlokasi di sebuah SMA itu, Vicki dibantu tujuh staf yang rata-rata seumuran dirinya. Kondisi TPS yang buka pukul 06.00 hingga 19.00 tersebut terlihat sangat sederhana. Hanya terdiri atas tiga meja panjang, lima bilik suara, tiga mesin surat suara layar sentuh (touch screen ballot), dan sebuah kotak suara (ballot box).

 

Menurut catatan Vicki, hari itu TPS yang dipimpinnya harus melayani 2.165 pemilih yang terdaftar di Congressional District 8, McLean, Virginia. Sejak pintu dibuka, antrean sudah memanjang. Untungnya, TPS tersebut berlokasi di bangunan sekolah yang sangat lapang, sehingga antrean berlangsung di dalam gedung. Jika tidak, suhu udara yang tidak beranjak dari 0 derajat Celsius itu bisa membuat pengantre kedinginan sebelum masuk bilik suara (voter booth).

 

Salah satu unsur penting dalam suksesnya pemilu AS pekan lalu adalah para petugas pemungutan suara (election official). Merekalah yang bertanggung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News