Suka Tidak Suka, Pariwisata Nusantara Harus Masuk ke Iklim Digital

Suka Tidak Suka, Pariwisata Nusantara Harus Masuk ke Iklim Digital
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/dok.JPNN.com

“Misal, SMS ucapan Selamat datang di Surabaya, ikuti Pekan Budaya Surabaya. Info lengkap http;//ow.ly.sby. Wisatawan tinggal Klik Link ke landing page informasi, kemudian ke info relevan di indonesia.travel. Semudah itu,” beber Esthy.

Akan ada promosi even lokal, promosi destinasi baru, penyebaran wisnus dan yang utama, gaya digital ini dapat dimanfaatkan oleh industry. Dari situ Esthy bisa dengan mudah mengukur tingkat kepuasan wisatawan hingga jenis wisata yang diminati wisatawan. 

"Saat Festival Kemerdekaan Pesona Danau Toba sudah kami coba.Kami membuat Video Blogging dengan endorser Arief muhammad dan Shalsabila, dua vlog papan atas Indonesia. Responnya sangat bagus. Dalam dua minggu ada 290 ribu impresi dan 8.335 like,” akunya.

Dengan respons tinggi tadi, Esthy jadi makin yakin gerakan digital bisa mendorong pariwisata naik kelas. Bisa segera mendunia. Karenanya, inovasi digital akan terus ditebarkan kemana-mana. 

Layanan SMS LBA yang baru menjangkau 7 provinsi akan ditingkatkan menjadi 34 provinsi dan 10 destinasidi 2017. Frekwensinya penyebarannya juga akan disesuaikan. Jumlah 900 ribu sms untuk tujuh kota akan dinaikkan menjadi 1 juta sms per kabupaten/kota. 

Jangkauannya? Akan diset mencakup 34 kabupaten/Kota, 10 destinasi. “Digital survey sekarang 7 kota. ke depan 34 kabupaten/kota dan 10 destinasi. Viral marketing, sekarang baru 1 even, nanti akan mencakup 10 even utama,” ujar Esthy. (*/adv/jpnn)


JAKARTA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menggaungkan Gerakan Go Digital di Rakornas III Pariwisata 2016.  Ternyata hal itu bukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News