Sukamta: Kebebasan tanpa Batas Memicu Ketidakstabilan Negara, Swedia Contoh Terbaru
![Sukamta: Kebebasan tanpa Batas Memicu Ketidakstabilan Negara, Swedia Contoh Terbaru](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/12/12/IMG_20191212_142850.jpg)
Sebelumnya, kerusuhan mengguncang Kota Linkoping di Swedia, Kamis (14/4).
Pemicunya ialah rencana politikus anti-Islam, Rasmus Paludan, untuk menggelar aksi membakar Al-Qur'an.
Rencananya, pembakaran kitab suci umat Islam itu dilaksanakan pukul 15.30 waktu setempat. Namun, hingga pukul 17.00, aksi itu tak kunjung berlangsung.
Rasmus Paludan merupakan politikus Partai Stram Kurs (garis keras).
Dia berencana menggelar aksi yang di dalamnya akan diisi pembakaran Al-Qur'an.
Namun, sebelum aksi itu berlangsung, kerusuhan terjadi. Huru-hara muncul di Distrik Skaggetorp, Linkoping.
Lebih dari 50 persen penduduk distrik itu lahir di luar Swedia. Pembakaran Al-Qur'an tak terlaksana karena polisi setempat sibuk mengatasi kerusuhan.
"Suasana menjadi kacau dan ada beberapa serangan terhadap polisi di lokasi kejadian," ujar Asa Willsund selaku juru bicara kepolisian setempat dalam wawancara dengan Sveriges Television (SVT). (ast/jpnn)
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR RI Sukamta menyatakan bahwa kebebasan tanpa batas bisa memicu ketidakstabilan negara seperti yang terjadi di Swedia baru-baru ini
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Aristo Setiawan, Tarmizi Hamdi
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Fraksi PKS Mendukung Penuh Semua Aliansi Global untuk Menghentikan Penjajahan Israel Atas Palestina
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 Orang Tewas dalam Penembakan di Sekolah Swedia
- Kemenlu Sudah Berupaya Memulangkan Empat WNI Disekap, Tetapi Masih Buntu
- Pemerintah Ingin Batasi Penggunaan Medsos, Sukamta: Penting Dibuka Opsinya
- Ketua F-PKS: Gencatan Senjata Israel-Hamas Harus jadi Langkah Permanen Akhiri Penjajahan Israel Atas Palestina