Sukamta PKS Kritik Pedas Program Kartu Prakerja, Jleb!
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS Sukamta mengatakan, masyarakat menilai negatif program kartu prakerja pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagai upaya membantu beban masyarakat yang terdampak krisis ekonomi akibat wabah virus corona COVID-19.
Menurut Sukamta, muncul kesan program kartu prakerja hanyalah cara pemerintah bagi-bagi uang kepada perusahaan digital.
"Ada kesan kuat di masyarakat bahwa ini seperti bagi-bagi uang kepada vendor perusahaan digital yang sebenarnya juga sudah untung dengan peningkatan penggunaan aplikasi mereka sebagai dampak kebijakan semua dilakukan dari rumah, stay at home," kata Sukamta dalam keterangan resminya, Selasa (21/4).
Menurut dia, pendapat masyarakat itu bisa dipicu dari alokasi anggaran pemerintah sebesar Rp 1 juta per orang untuk pelatihan kerja yang disediakan vendor digital.
Total, 5,6 juta calon penerima kartu prakerja sehingga dana untuk pelatihan mencapai Rp5,6 triliun.
Seharusnya, kata dia, dana pelatihan bisa langsung diberikan kepada rakyat yang membutuhkan. Terlebih lagi, pandemi virus corona (Covid-19) tengah melanda Indonesia.
Menurut Sukamta, banyak rakyat yang membutuhkan uang karena terdampak pandemi. Tidak sedikit rakyat yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama pandemi.
"Konsep seperti ini terlihat tidak sensitif terhadap kesulitan rakyat di tengah pandemi Covid-19," lanjut dia.
Wakil Ketua Fraksi PKS Sukamta menyampaikan kritik keras terhadap program kartu prakerja untuk meringankan beban masyarakat terdampak krisis ekonomi akibat virus corona.
- PKS Harapkan Prabowo Berjuang Tanpa Henti untuk Palestina
- Tegas! PKS Bakal Menjatuhkan Sanksi kepada Kader yang Terbukti Melakukan Pelecehan Seksual
- Aher Yakin Konstituen Anies di Jakarta Bakal Pilih Pasangan RIDO yang Didukung PKS
- PKS Siapkan Penyelidikan Internal Soal Kader yang Jadi Tersangka Pencabulan
- Di Momen Rakernas, Habib Aboe Memperkenalkan Aher sebagai Plh Presiden PKS
- Panaskan Mesin, PKS Gelar Rakernas Menjelang Pilkada Serentak