Sukarelawan COVID-19 Dianiaya 5 Pemuda, Kepala Memar, Hidung Berdarah
jpnn.com, LIMA PULUH KOTA - Bona Saputra (26), sukarelawan Covid-19 di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat diduga dikeroyok lima pemuda yang tidak terima ditegur karena tak menggunakan masker.
Akibatnya, Bona mengalami memar di bagian kepala, wajah, dan kaki serta hidung mengeluarkan darah.
Tidak terima dengan perlakukan buruk dari lima pemuda itu, Bona melaporkan kejadian kepada polisi dengan nomor: LP/K/130/V/2020/Res, 5 Mei 2020.
Tidak berselang lama usai menerima laporan, Satreskrim Polres Payakumbuh menangkap lima orang pemuda yang diduga terlibat dalam aksi penganiayaan.
Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan menyampaikan, lima pemuda itu, A (18), seorang pelajar asal Jorong Pakan Sinayan, Nagari Bukik Sikumpa Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, AAD (18), AAP (20), IR (19), dan DWR (17), sama-sama berasal dari Jorong Pakan Rabaa, Nagari Batu Payung, Kecamatan Lareh Sago Halaban.
“Kami mendapat laporan terkait dugaan penganiayaan pada seorang petugas atau sukarelawan Covid-19. Kami juga sudah mengamankan lima orang diduga pelaku penganiayaan secara bersama-sesama,” kata Dony seperti dikutip dari Posmetro Padang, Sabtu (9/5).
Kapolres menyebut, kronologis kejadian berawal Senin (4/5) sekitar pukul 21.30 WIB.
Pelapor mendapat kabar, ada sekelompok pemuda yang protes saat ditegur relawan yang melaksanakan piket jaga.
Aduh, kenapa sukarelawan Covid-19 itu sampai dianiaya lima pemuda? Siapa kira-kira yang bersalah?
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- Gus Halim Terharu Dapat Gelar Sutan Khalifah dari Warga Minangkabau
- FBI Percaya Covid-19 Lahir di Fasilitas Milik China Ini