Sukarelawan Ganjar Duga Ada Upaya Politisasi Kasus Desa Wadas
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Ganjar Teddy Mulyadi menduga ada pihak tertentu yang sengaja mempolitisasi kasus tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Menurutnya, sikap tersebut sangat tidak terpuji, apalagi dilakukan saat pemerintah sibuk menangani pandemi dan memulihkan perekonomian bangsa akibat Covid-19.
"Ironis memang, di saat pemerintah sibuk menangani pandemi yang angka positifnya terus menaik, ada pihak-pihak yang dengan sengaja mempolitisasi kasus tanah di Desa Wadas untuk menggoyang pemerintah," ujar Mulyadi dalam keterangannya, Rabu (16/2).
Menurut Mulyadi, sebagian besar warga Kecamatan Bener mendukung proyek strategis nasional (PSN) pembangunan Bendungan Bener.
Namun, mereka diteror oleh oknum tertentu, baik dalam bentuk pengancaman dengan senjata tajam, pengucilan sosial hingga perusakan fisik.
Mulyadi juga mengatakan Kepala Desa Wadas Fahri Setyanto sebelumnya menyebut dari 429 pemilik lahan, 350 orang sudah siap membebaskan tanahnya.
Artinya, jumlah yang ingin membebaskan tanahnya sudah lebih dari 80 persen dari warga pemilik lahan.
Karena itu, Mulyadi merasa heran ketika kemudian aparat kepolisian disebut represif saat menangani masalah di lapangan.
Sukarelawan pendukung Ganjar menduga ada upaya politisasi kasus tanah di Desa Wadas.
- Ini Alasan Polisi Tahan Eks Pj Wali Kota Tanjungpinang
- Sahroni Apresiasi Polri yang Menangkap Buron Kasus Tanah di PIK 2
- Pendukung Ganjar Menuntut Pencoblosan Ulang, Ini Alasannya
- Bersama Ribuan Sukarelawan di Bawah Guyuran Hujan Deras, Ganjar: I Love You
- Sukarelawan Ganjar dan Anies Siap Berkolaborasi demi Selamatkan Demokrasi
- Ratusan Ribu Sukarelawan Ganjar-Mahfud Siap Banjiri SUGBK