Sukarelawan Pengungsian Gunung Merapi Wajib Ikut Rapid Test
jpnn.com, SLEMAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman melakukan uji rapid diagnostic test (RDT) kepada sukarelawan dan personel di barak pengungsian Gunung Merapi di Glagaharjo.
Langkah ini guna mengantisipasi sebaran virus corona di barak pengungsian.
Target dari uji medis ini adalah 60 sampel darah.
Difokuskan kepada relawan dan personel yang memiliki mobilitas tinggi di lingkungan barak pengungsian.
Terutama para relawan yang berasal dari luar Kelurahan Glagaharjo.
“Target memang sukarelawan, karena mereka ini dari luar daerah Cangkringan. Harapannya saat para relawan datang membantu atau bertugas itu tidak membawa virus corona, sehingga tidak menulari para pengungsi,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sleman Novita Krisnaeni ditemui Radar Jogja di Pengungsian Glagaharjo, Senin (9/11).
Apabila hasil reaktif, relawan wajib menjalani uji swab PCR. Sambil menunggu hasil uji swab, para relawan harus isolasi diri. Setidaknya hingga hasil dari uji medis telah menunjukkan hasil.
Kebijakan ini ditempuh atas pertimbangan matang. Terlebih kawasan Glagaharjo adalah zona hijau. Artinya sebaran kasus Covid-19 di wilayah ini relatif rendah.
Kebanyakan pengungsi dan wilayah tempat pengungsian Gunung Merapi merupakan zona hijau Covid-19.
- Human Initiative Berhasil Berdayakan Warga Jadi Sukarelawan Tangguh Bencana
- Peduli Sesama, Octa Lakukan Ini di Sejumlah Negara
- Gunung Merapi Luncurkan 143 Kali Guguran Lava selama Sepekan
- 3 Gunung Api Erupsi, Ada Potensi Bahaya Gas Beracun dari si Laki-laki
- Aktivitas Gunung Merapi Cukup Tinggi, BNPB: Waspada Potensi Bahaya Guguran Lava
- Gunung Merapi Meluncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Menjauh