Sukhoi TNI Kuntit Jet Deputi PM Papua Nugini
Picu Protes, PM Papua Nugini Sempat Ancam Usir Dubes RI
Sabtu, 07 Januari 2012 – 06:55 WIB
Dari paparan ini, Dubes Papua Nugini untuk Indonesia mengapresiasi penjalasan yang sudah disampaikan panjang lebar oleh Marty. Di depan Marty, Peter Ilau berjanji akan meneruskan penjelasan dari pihak Indonesia kepada pemerintahnya. Termasuk kepada Perdana Menteri Peter O"neil.
Di bagian lain, Pihak Mabes TNI menyatakan pesawat tempur TNI AU bukan ingin menabrak atau menyenggol pesawat yang ditumpangi perdana menteri Papua Nugini itu. Pesawat TNI AU ini hanya membayangi dan melakukan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjelaskan, saat itu pada 29 November 2011 pukul 09.57 waktu setempat pesawat yang ditumpangi PM Papua Nugini melintasi wilayah Indonesia. Pesawat ini direkam radar terbang dengan rute pulang menuju ke Papua Nugini. "Kita hanya melakukan proses identifikasi pesawat," jelas dia.
Saat dicek nomor registrasinya, ternyata tidak sesuai dengan nomor registrasi yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan. Selanjutnya pesawat tempur TNI AU membayang-bayangi pesawat Papua Nugini itu dengan jarak sangat dekat untuk mengidentifikasi visual. Tujuan identifikasi ini adalah untuk memastikan flight clearance. Setelah diidentifikasi, pesawat tersebut kemudian bisa melanjutkan perjalanannya menuju Papua Nugini. (wan/rdl)
JAKARTA - Hubungan Indonesia dengan Papua Nugini sempat memanas kemarin (6/1). Pemicunya, pernyataan Perdana Menteri Peter O"neil yang mengancam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer