Sukirman Vijei

Sukirman Vijei
Dahlan Iskan (kanan) saat menerima kunjungan Sukirman dan istrinya, Hafizah alias Vijei. Foto: disway.id

Sang istri langsung ambil putusan: akan menyerahkan separuh hatinyi untuk suaminyi. Masalahnya, golongan darah sang istri O. Sang suami AB.

Namun, yang seperti itu sekarang tidak masalah: darah O memang lebih dermawan daripada Akidi –ups, dari jenis darah lainnya. Darah O bisa ke mana-mana, tetapi tidak bisa menerima dari mana-mana. Itulah juga saya, dan sebagian Anda.

Pasangan ini sudah mencoba ke Singapura. Bukan untuk berobat. Hanya karena dekat –mereka tinggal di Batam.

Jarak Batam ke Singapura hanya sepelempar batu –kalau yang melemparkan gabungan semua pengusaha PCR.

Tujuan mereka ke Singapura bukan untuk transplantasi. Itu tidak mungkin. Mahal sekali.

”Kami ini dokter biasa. Memang spesialis, tapi hanya cukup untuk hidup,” ujar sang istri.

Dari Singapuralah mereka tahu: di negara mana biaya transplantasi hati yang paling murah. India. Mereka belum mendengar kalau di Iran juga mampu dan murah.

”India?” Itulah pertanyaan spontan yang mereka ucapkan kepada dokter Singapura.

Memang rumah sakit di India itu sederhana, tetapi kemampuan dokternya bisa diandalkan. India yang dikenal kotor dan kumuh justru jago transplantasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News