Sukirman Vijei

Sukirman Vijei
Dahlan Iskan (kanan) saat menerima kunjungan Sukirman dan istrinya, Hafizah alias Vijei. Foto: disway.id

Selama di sana, Vijei pun melakukan pembicaraan kerja sama tersebut. Sebenarnya mereka sudah siap menerima delegasi dari Unand.

Pihak Unand pun sudah menyiapkan tim yang akan berangkat. Sekalian langsung menyaksikan jalannya operasi di sana.

Namun, pandemi keburu tiba. Harus lebih sabar.

Sukirman sendiri lahir di desa lereng gunung: Tumpang, Malang Timur. Ayahnya buruh tani. Anaknya 10 orang. Semua sarjana –kecuali satu wanita yang keburu dilamar orang. Hanya satu yang dokter: Sukirman.

”Saya kuliah di kedokteran karena dipaksa kakak,” ujar Sukirman. Sang kakaklah yang membiayai kuliah.

Begitulah di keluarga itu: kakak yang sudah bekerja membiayai adik. Itulah sebabnya nyaris semua anak buruh tani tersebut jadi sarjana.

”Waktu pertama praktik ambil darah, saya pingsan,” ujar Sukirman mengenang saat menjadi mahasiswa.

Vijei juga satu-satunya dokter di antara empat saudaranyi. Ayahnyi punya bengkel kecil. Ibunyi guru.

Memang rumah sakit di India itu sederhana, tetapi kemampuan dokternya bisa diandalkan. India yang dikenal kotor dan kumuh justru jago transplantasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News