Sukses Cegah Tawuran, Kakak Hasto Jadi Caleg PDIP di Sleman
jpnn.com, SLEMAN - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sleman menggelar rapat konsolidasi untuk Pemenangan Pemilu 2019, Senin (26/11). Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan hadir langsung dalam rapat konsolidasi itu.
Selain Hasto, ada pula Ketua DPP PDIP Djarot S Hidayat. Dalam kesempatan itu, Djarot mengajak peserta Rapat Konsolidasi DPC PDIP Sleman untuk berdialog.
Mantan gubernur DKI itu meminta peserta rapat dari kalangan perempuan untuk mengacungkan jari guna maju ke depan dan memaparkan keunggulan Joko Widodo yang menjadi calon presiden (capres) PDI Perjuangan. Di antara kader perempuan yang mengacungkan jarinya ada sosok perempuan berjilbab.
“Ya, Bu Rita. Sudah lama saya kenal,” ujar Djarot sembari menunjuk ke arah Rita yang duduk di barisan tengah peserta rapat konsolidasi.
Ternyata, Rita pernah menjadi anak buah Djarot di DKI. Perempuan bernama lengkap Rita Nurmastuti itu pernah dipercaya menjadi kepala sekolah SMA Negeri 70 Jakarta saat Djarot menjadi wakil gubernur DKI.
Djarot menunjuk Rita sebagai kepala sekolah perempuan pertama di SMA N 70 Jakarta. Misinya adalah mengakhiri tawuran antara pelajar SMA N 70 dengan SMA 6 Jakarta yang lokasinya berdekatan Kebayoran Baru.
"Tujuannya agar ketegangan antar-dua sekolah ini bisa mereda," kata Djarot.
Ternyata, Rita adalah kakak kandung Hasto Kristiyanto. Djarot pun sempat kaget ketika dahulu bertemu Rita yang langsung memperkenalkan diri.
Di antara calon anggota legislatif (caleg) PDIP untuk DPRD DIY ada nama Rita Nurmastuti yang pernah menjadi kepala sekolah SMA N 70 Jakarta Selatan.
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi