Sukses Kampanye Kelaparan
Kamis, 27 Agustus 2009 – 08:03 WIB

Sukses Kampanye Kelaparan
GEC adalah lomba inovasi dan entrepreneurial kelompok remaja berusia 16-19 tahun. Keikutsertaan tim Indonesia tahun ini merupakan partisipasi kedua. Tahun lalu juga ikut, namun belum beruntung. Tim Merah Putih hanya menduduki peringkat ke enam dunia.
Baca Juga:
Sebelumnya, enam siswa tersebut mengikuti seleksi tingkat nasional di Jakarta pada 29?31 Mei lalu melalui ASEAN Science Entrepreneur Challenge (ASEC). Menurut Wismaya, ada 48 peserta dari 18 SMA dan perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti even tersebut. Tim juri membagi peserta menjadi delapan kelompok secara acak. Satu kelompok terdiri atas enam siswa dengan latar sekolah berbeda, jurusan berbeda, dan gender berbeda. Tim juri ingin membuktikan bahwa perbedaan latar belakang tidak menjadi sandungan untuk bekerja sama. Dari seleksi itu, Wismaya dan kawan-kawan tampil sebagai pemenang. Mereka berhak mengirimkan karyanya untuk mewakili Indonesia ke ajang internasional di Glasgow, Skotlandia.
Tidak kurang dari 15 negara yang bersaing di Glasgow. Mereka harus menjawab tantangan (challenge) persoalan yang diberikan NASA (National Aeronautics and Space Administration), salah satu panitia, yang dirilis melalui internet. Tantangan itu adalah merancang prototipe dan rencana bisnis produk yang bisa dipasarkan secara komersial. "Semua konsep, rancangan prototipe, rencana bisnis, dan rekaman presentasi itu harus disajikan dalam waktu tiga menit," papar Wismaya. Peserta hanya diberi waktu 24 jam untuk membuat rencana bisnis tersebut.
Temanya tentang kelaparan. Panitia menunjukkan, setiap hari satu miliar orang di dunia kelaparan. Di lain pihak, rumah tangga di negara-negara G-20 membuang jutaan ton makanan sisa senilai miliaran dolar. Peserta GEC 2009 ditantang untuk merancang model berupa produk atau jasa inovatif yang bisa mengurangi makanan terbuang (reduce food waste).
Putra-putri terbaik Indonesia berhasil menjuarai beberapa lomba science tingkat internasional. Kali ini enam siswa menjuarai Global Enterprise
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara