Sukses Lestarikan Peninggalan Nenek Moyang Berkat Internet
jpnn.com - SUKOARJO - Dulu, Sanikem dan beberapa pengerajin tenun lainnya di Sukoharo, Jawa Tengah harus bersusah payah mempertahankan dan melestarikan tenun lurik khas daerahnya. Namun, berkat kemajuan teknologi informasi, kini Sanikem dan rekannya yang lain bisa meraup keuntungan yang lebih besar.
Sanikem, yang lahir di Sukoharjo, 4 Juni 1975, sebenarnya telah mulai berwirausaha tenun lurik sejak 2009. Ia mempelajari cara pembuatan tenun lurik pada sebuah pelatihan yang diadakan LSM asal Jerman, GTZ (German Technical Cooperation), pada tahun 2006. Baru pada 2009, Sanikem memulai usaha tenunnya.
“Saya memilih tenun lurik karena sejak saya kecil dan sejak zaman ibu saya di desa, kami sudah punya usaha tenun, tapi tenun jarik gendong. Nah, sekarang saya fokus pada tenun lurik,” ucap Sanikem.
Perempuan yang tinggal di Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo ini, kini menjalankan usaha tenun luriknya di bawah nama brand Kain Lurik ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Tenun Sari. Dia berusaha tetap melestarikan pembuatan tenun luriknya dengan alat tenun tradisional. “Saya ingin tetap mempertahankan cara manual untuk mempertahankan peninggalan nenek moyang,” ujar
Di periode awal bisnisnya tersebut, Sanikem mempromosikan produknya dengan cara manual, yaitu dari mulut ke mulut. Kelemahan dari cara promosi ini adalah wilayah pemasarannya tidak luas. Wilayah Sukoharjo sendiri saja belum tersentuh seluruhnya. Kala itu, penjualannya mencapai 30-50 buah setiap bulan.
Hingga suatu hari, Sanikem mengikuti program PerpuSeru Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) yang diadakan di Kapusda Sukoharjo. “Di Kapusda Sukoharjo, kami mengadakan pelatihan internet pertama kali pada tahun 2013, yang diikuti oleh Sanikem,” kata Capacity Building Officer PerpuSeru Akhmad Mukhsin.
Menurutnya, Kapusda Sukoharjo bekerja sama dengan PerpuSeru mengadakan pelatihan internet yang antara lain terdiri dari literasi teknologi informasi, pengenalan perangkat keras komputer, pengoperasian komputer, pelatihan Microsoft Office, internet, pemanfaatan jejaring sosial (Facebook, website, dan blog), dan lain-lain.
“Nah, Bu Sanikem menjadi salah satu target sasaran usaha mikro dari kelompok ibu-ibu yang ingin kami bantu untuk mengembangkan usahanya, yaitu tenun lurik,” urai F. Ninik Ristiani, Kepala Kapusda Sukoharjo, Jawa Tengah.
SUKOARJO - Dulu, Sanikem dan beberapa pengerajin tenun lainnya di Sukoharo, Jawa Tengah harus bersusah payah mempertahankan dan melestarikan tenun
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali