Sukses Mendaki Puncak Gunung Rinjani, Nenek 71 Tahun asal Bekasi Meraih Penghargaan MURI
"Pas di puncak, cuma rombongan saya saja yang ada. Pendaki lain sudah turun," kata lulusan sarjana Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) dan Master of Antoropology itu.
Normalnya, para pendaki Gunung Rinjani turun dari puncak itu sekitar pukul 10.00 WITA setelah memulai pendakian dari base camp terakhir di Pelawangan pukul 04.00 WITA.
Pengalaman terberat lainnya, kata dia, saat turun dari Pelawangan menuju Sajang, Sembalun.
"Saya mulai berjalan dari pukul 10.00 WITA dan baru sampai di Sajang sekitar pukul 18.00 WITA," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa pengalaman yang luar biasa mendaki puncak Gunung Rinjani.
"Bukan apa-apa, orang lain tengah turun dari puncak, ini saya masih mencoba ke puncak," tambahnya.
Kendati demikian pensiunan aparatur sipil negara (ASN) tersebut sudah mempersiapkan diri sejak dua bulan untuk mendaki Gunung Rinjani tersebut bersama kedua putranya, menantu, serta dua cucunya, itu sejak dua bulan lalu.
"Saya sudah persiapkan dengan naik turun tangga di loteng rumah, sembari dua tangan bawa barbel sejak dua bulan lalu, serta ditopang dengan rutin latihan yoga," katanya.
Nenek 71 tahun asal Bekasi meraih penghargaan MURi setelah berhasil mendaki puncak Gunung Rinjani, Lombok, NTB.
- Diduga Hipotermia, Seorang Pendaki Tewas di Gunung Dempo
- Cetak Rekor MURI, Detoslim Perkuat Posisi Sebagai Solusi Diet Aman
- Golkar Surabaya Ikut Sukseskan Pemecahan Rekor MURI Senam Serentak Nasional
- Air Minum Biru, Jamu Jago & PKK Kota Semarang Berkolaborasi Cegah Stunting, Pecahkan Rekor MURI
- Naomi yang Hilang di Gunung Slamet Ditemukan Selamat, Alhamdulillah
- Mendaki Secara Ilegal, Bule Rusia Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki Jakarta Belum Ditemukan