Sukses Paduan Suara Mahasiswa ITS di Italia
Rela Menunda Skripsi demi Ikuti Kompetisi
Banyak pengorbanan yang mereka lakukan. ITS mengeluarkan dana Rp 700 juta untuk semua persiapan dan keberangkatan tim PSM ke kompetisi tersebut. Danuja yang juga mengurus bagian tiket mengatakan, pengeluaran terbesar adalah 40 tiket PP Indonesia-Italia yang mencapai Rp 640 juta.
Ke-37 mahasiswa melewati seleksi ketat untuk bisa masuk dalam tim inti. Setelah terpilih, semua harus latihan intensif setiap Senin–Jumat sejak Februari lalu. ’’Latihannya Senin sampai Jumat. Sabtu dan Minggu kami harus rapat persiapan keberangkatan. Jadi, setiap hari kami ketemu,’’ imbuh Adimas Raka, lantas tertawa.
Mengenai penentuan lagu, proses seleksi, hingga koreografi, semua dikonsep oleh konduktor mereka, yaitu Budi Susanto Yohannes. Para peserta tinggal mengikuti arahan Budi. Pun dengan pilihan ikut kompetisi ini adalah saran Budi.
Menurut Ayu, kredibilitas sebuah kompetisi paduan suara diukur dari usia kompetisi tersebut. Semakin tua, semakin kredibel kompetisi itu karena konsistensinya mengadakan lomba.
Karena itu, sejak setahun lalu, tim PSM ITS sepakat mengikuti kompetisi tersebut. Tidak hanya latihan setiap hari sejak Februari, para peserta juga saling mengingatkan menjaga makanan. Semua anggota tim harus menjauhi makanan yang mengandung cabai, susu, dan dingin.
Salah seorang peserta juga mesti meninggalkan orang tuanya yang dalam keadaan sakit untuk tetap berangkat ke Italia. ’’Setelah lomba berlangsung, dalam perjalanan pulang saat transit di Doha, kami dikabari bahwa orang tuanya yang sakit itu telah meninggal,’’ tutur Ayu.
Tapi, peserta tersebut bisa menerima dengan tabah. Ada juga beberapa peserta yang rela menunda pengerjaan skripsi supaya bisa fokus dengan kompetisi ini. Seperti kata pepatah, tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Semua usaha yang dicurahkan tim PSM ITS telah membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan lima medali dan dua penghargaan tersebut. (*/c17/ayi)
Sebanyak 37 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru saja tiba dari Italia pada Kamis (30/7). Kedatangan mereka membawa kabar bahagia,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408