Sukses Selesai Touring, Dapat Medali Kubis
Dari Kuala Lumpur, jaraknya memang masih 200 km. Tapi, sebenarnya bisa ditempuh dengan mobil atau bus hanya dalam tiga jam, mengingat infrastruktur jalan (highway) di Malaysia yang sangat maju.
Bagi cyclist seperti saya dan teman-teman, Cameron Highlands memberikan "area bermain" yang luar biasa luas dan memberikan tantangan lumayan.
Pada hari pertama Jumat (29/11) lalu, kami berhenti di sisi barat Cameron Highlands, di sebuah SPBU di Kampung Kepayang. Karena sudah sore, rute hari itu dibuat "pendek". Sekitar 53 kilometer menanjak ke arah Brinchang, kota kecil lain sebelum memasuki Tanah Rata.
Hanya anggota Joyriders Racing Team yang terus gowes sampai Tanah Rata (menambah 20-an km lagi).
Bagi kami berempat dari Surabaya, hanya ada waktu 30 menit untuk ganti pakaian, merakit sepeda dari koper, lalu tancap gas mulai bersepeda. Peserta lain siap dengan sepedanya sejak dari Singapura. Mereka tinggal ganti baju dan mulai gowes.
Tanjakan tidaklah terlalu berat, khususnya bagi yang sudah pengalaman. Tingkat kemiringan (gradient) tidak lebih dari 7 persen. Yang jadi tantangan adalah hujan dan hawa dingin.
Gerimis ketika mulai gowes, hujan makin lebat dan hawa makin dingin. Ketika mencapai finis di sebuah kafe/pusat belanja oleh-oleh, kami sudah mendaki total 1.600-an meter, dan suhu saat itu turun sampai 17 derajat Celsius.
Suhu di Cameron Highlands memang tak pernah lebih dari 25 derajat. Kalau malam bisa turun sampai 9 derajat Celsius!
SEBAGAI salah satu kawasan wisata terpopuler di Malaysia, nama Cameron Highlands mungkin tak terlalu familier di Indonesia. Akhir pekan lalu beberapa
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara