Sukses Selesai Touring, Dapat Medali Kubis

Sukses Selesai Touring, Dapat Medali Kubis
ISTIMEWA: Azrul Ananda membawa kubis, hasil alam asli Cameron Highlands, yang menjadi ’’medali’’ bagi para peserta. Foto: JOY RIDERS FOR JAWA POS

Karena rute panjang, banyak peserta mulai rontok. Kami sendiri bertekad menyelesaikannya sampai finis. Khususnya Donny Gunawan, yang punya pengalaman climbing lebih minim daripada yang lain.

"Pokoknya sudah saya niati finis walau harus pelan-pelan. Saya tidak datang jauh-jauh untuk menyerah," ucapnya.

Pemandangan sangat indah terlihat begitu kami semakin dekat dengan Tanah Rata. Beberapa kali kami berhenti, foto-foto dengan latar belakang perkebunan teh atau penanda jalan yang menarik.

Finis sekitar pukul 12.00, kami berkumpul di Jasmine Caf", sebuah restoran western di Tanah Rata. Restoran itu terkenal dengan fillet mignon (steak) dan roast duck (bebek panggang), plus jus stroberi.

Per porsi, termasuk steak, jus, Milo hangat, dan sup ayam hangat, kena biaya sekitar 50 ringgit. Tergolong murah mengingat kualitas makanannya.

Cameron Highlands memang bukan seperti kawasan wisata yang mewah. Tidak ada butik high end, tidak ada hotel supermewah. Makanan-makanan relatif terjangkau, dan ada banyak opsi makan di pinggir jalan kalau memang ingin demikian (bakul sate misalnya).

Usai makan, kami langsung balik ke hotel. Mandi dan istirahat. Dasar cyclist, kami tidak minat jalan-jalan. Memilih santai di apartemen, ngobrol sambil menunggu jadwal makan malam.

Usai makan malam, baru kami jalan-jalan di Tanah Rata. Belanja sedikit suvenir (khususnya teh stroberi), lalu nongkrong di sebuah Starbucks.

SEBAGAI salah satu kawasan wisata terpopuler di Malaysia, nama Cameron Highlands mungkin tak terlalu familier di Indonesia. Akhir pekan lalu beberapa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News