Sukses Tim Sepak Bola Indonesia di Ajang Homeless World Cup 2012

Modal Saweran Berbuah Peringkat Keempat Dunia

Sukses Tim Sepak Bola Indonesia di Ajang Homeless World Cup 2012
SUKSES: manajer tim homeless world cup, Febby Arhemsyah dan salah seorang pemain. Adik Irawan menunjukkan penghargaan yang didapat dari ajang Homeless World Cup. Foto: Muhammad Amjad/Jawa Pos
Karena dana yang cekak, rencana pemusatan latihan yang seharusnya dilakukan selama dua bulan baru bisa terealisasi dua minggu menjelang kejuaraan. Kompensasinya, para pemain harus melahap materi latihan yang keras. Mereka berlatih seperti pemain sepak bola pada umumnya. Latihan digelar dua kali sehari, pagi dan sore. Tiap sesi latihan berdurasi tiga jam.

 

Kerja keras itu tidak sia-sia. Tim Indonesia tampil menawan di HWC 2012. Mengawali kejuaraan dengan kemenangan 9-3 atas Yunani, Merah Putih menutup penampilan dengan kalah dalam perebutan tempat ketiga melawan Brasil lewat skor 2-6.

 

"Kami dua kali menjuarai penyisihan grup. Di perempat final mengalahkan Lithuania sebelum kalah di semifinal oleh Meksiko. Di tempat ketiga, kami kalah lawan Brasil," terang Febby.

 

HWC memiliki regulasi yang berbeda jika dibandingkan dengan turnamen sepak bola pada umumnya. Di ajang itu, setiap tim memang memiliki delapan pemain. Tapi, yang bermain di lapangan hanya empat (tiga pemain dan satu penjaga gawang). Pertandingan terdiri atas dua babak. Tiap babak berdurasi tujuh menit. Setiap tim bisa terdiri atas pemain putra semua, putri semua, atau campuran.

 

Kabar gembira datang dari tim sepak bola Indonesia yang tampil di ajang Homeless World Cup (HWC) 2012 di Meksiko. Bersaing dengan 53 negara lain,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News