Suku Arfak Gelar Temu Adat Sikapi Situasi Manokwari, Begini Hasilnya

BACA JUGA : Warga Suku Arfak Diperingatkan tak Ikut Aksi di Manokwari
Mandacan mengajak seluruh warga suku tersebut bersatu menjaga Manokwari. Dia tak ingin peristiwa 19 Agustus terulang kembali.
"Kita punya kantor DPR sudah dibakar, begitu pula kantor MRP, termasuk fasilitas lain serta tempat usaha masyarakat. Jangan sampai kantor gubernur lagi dibakar, awas di sana ada Kepala Suku Besar Arfak di lantai lima," kata Mandacan.
Dia pun berharap masyarakat Arfak terutama para kepala suku terbuka dan bisa mencegah kemungkinan buruk yang dapat terjadi.
Para kepala suku diminta untuk merangkul seluruh masyarakat di lingkungannya.
"Orang tua kita dulu menerima semua masyarakat yang datang dari suku apapun ke sini, bahkan mereka diberikan tanah supaya bisa bikin rumah dan bisa mencari makan. Maka sekarang kita minta mereka menghargai kita, jangan merusak rumah orang," kata Dominggus.
BACA JUGA : Diduga Ada Operasi Intelijen di Balik Kerusuhan di Manokwari dan Video UAS
Dominggus pun mengajak masyarakat Arfak tetap tenang serta tidak mengambil langkah yang dapat memperkeruh suasana.
Pascakerusuhan yang terjadi di Manokwari pada 19 Agustus 2019 lalu kini situasi keamanan di daerah tersebut belum 100 persen pulih.
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- 11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban